Harian IndoJakarta – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengaku tidak tertarik dengan power sharing yang ditawarkan Gerindra bila PKB mau bergabung dengan koalisi keummataan. Terkait penolakan tersebut, politisi Gerindra Fadli Zon menganggapnya sebagai sesuatu yang wajar di dunia politik.
“Ya kan namanya kalau orang tawar-menawar pasti harganya tinggi dulu kan. Nanti semakin hari semakin realistis. Nanti kita lihat aja,” kata Fadli Zon di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (5/6/2018).
Selain itu, Fadli juga menegaskan bahwa dirinya tidak pernah menawarkan posisi menteri kepada PKB maupun Partai Demokrat, selain power sharing.
“Saya sebenarnya tidak pernah mengatakan menawarkan jabatan menteri karena saya bukan dalam kapasitas itu. Tapi power sharing. Power sharing itu, menurut saya, sesuatu yang wajib dilakukan dalam koalisi. Dan power sharing itu harus dibicarakan. Power sharing-nya dalam bentuk apa,” ujar Fadli.
Terkait hal ini, Wasekjen PKB Daniel Johan menandaskan bahwa partainya memiliki target untuk mendapatkan kursi cawapres, dan bukan hanya kursi menteri di kabinat.
“Terima kasih yang dalam, tapi amanah para ulama dan kader seluruh Nusantara kepada Cak Imin adalah maju sebagai cawapres,” ungkap Daniel saat dimintai tanggapannya, Senin (4/6/2018).
Di tempat terpisah, Partai Demokrat juga mengaku tidak tertarik mengejar kursi menteri.
“Secara prinsipil, harus ditekankan, PD bukan partai yang mengejar-ngejar kursi kabinet,” kata Wasekjen Partai Demokrat Rachland Nashidik, Senin (4/6/2018).
(samsul arifin – www.harianindo.com)
