Harian IndoJakarta – Ketua Tanfiziah PBNU KH Robikin Emhas ikut menanggapi pernyataan Ketua Dewan Penasihat PA 212 Amien Rais yang mengatakan Presiden Jokowi akan dilengserkan Allah.
Menurut Robikin, sebaiknya umat Muslim tidak menyebutkan nama Allah untuk sesuatu yang tidak suci, apalagi bertendensi politik.
“Mohon setiap muslim menempatkan Allah pada posisi yang maha agung, maha mulia, maha suci. Dan mohon pula tak ada pula yang menggunakan nama Allah dengan niat yang tidak suci,” kata Robikin saat dihubungi, Rabu (30/5/2018).
“Mari kita tempatkan Allah pada kedudukan yang mulia. Sekali lagi, jangan ada siapa pun juga yang menggunakan kesucian nama Allah dengan tidak tulus, apalagi ada tendensi politik praktis,” lanjutnya.
Robikin menambahkan, seharusnya di Bulan Ramadhan ini umat Muslim lebih mendekatkan diri kepada Allah sehingga hatinya menjadi lebih jernih.
“Mari di bulan Ramadan ini kita mendekatkan diri kepada Tuhan, baik dengan amal perbuatan yang bersifat ritual atau sosial. Sehingga kita mendapat ampunan Tuhan dan membuat hati kita menjadi jernih,” ucap Robikin.
“Kalau hati kita jernih, kita mampu menjadikan hati sebagai kaca, baik untuk mawas diri atau untuk menerima pancaran petunjuk dari Tuhan. Sehingga tak mudah untuk mengklaim, menggunakan nama Tuhan,” sambungnya.
Seperti diketahui, dalam Rakornas PA 212 yang bertemakan ‘Menyatukan Arah Perjuangan Umat Islam dalam Suksesi Kepemimpinan Nasional’, Amien Rais sebagai Ketua Dewan Penasihat PA 212 menyatakan bahwa Allah akan melengserkan Jokowi, sambil menunjuk foto Presiden Jokowi yang terpasang di Aula Sarbini, Taman Wiladatika, Cibubur, Jakarta Timur.
“Kita melihat secara jelas, kita perhatikan pemimpin yang akan dilengserkan Allah itu biasanya langkahnya dari salah ke keliru, dari keliru ke blunder, salah lagi dan seterusnya,” kata Amien Rais dalam sambutannya, Selasa (29/5/2018).
“Saya yakin sekali, memang ini (menunjuk foto Jokowi) insyaallah tangan malaikat yang mengatur ya,” lanjut Amien.
(samsul arifin – www.harianindo.com)
