Polisi Menyebut Penyerangan Ke Jamaah Ahmadiyah Dilakukan Tanpa Perencanaan

Jakarta – Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Mabes Polri Bigjen Mohamad Iqbal mengatakan bahwa pihaknya hingga saat ini masih berupaya untuk mendalami kasus penyerangan terhadap warga Ahmadiyah yang terjadi di Lombok Timur.

Iqbal mengatakan bahwa sejauh ini polisi belum melihat adanya motif atas peristiwa penyerangan ini. Menurutnya, kejadian ini terjadi secara spontan, tanpa direncanakan.

“Polri dalam hal ini melihat, kejadian ini spontan. Tidak ada motif. Maka dari itu Polri ingin bahwa kita kedepankan upaya-upaya persuasif. Tapi, tidak menutup kemungkinan seperti yang saya sampaikan keterangan-keterangan bisa berubah menjadi pemeriksaan di berkas,” ungkap Iqbal di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (23/05/2018).

Baca juga : Inilah Penjelasan Polri Terkait Penyerangan Ahmadiyah di Lombok

Lebih lanjut Iqbal menjelaskan bahwa hingga saat ini pihak penyidik telah meminta keterangan dari beberapa saksi. Tim dari Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) juga masih ditempatkan di sekitar lokasi kejadian guna penjagaan.

“Kami sudah (periksa) beberapa (saksi), 5 sampai 7 yang kami ambil keterangan terkait dengan hal ini. Polda Nusa Tenggara Barat juga memback-up di lokasi kejadian tersebut,” jelasnya.

Meski begitu, pihak kepolisian hingga saat ini masih melakukan penjagaan dengan ketat. Bukan hanya lokasi, warga Ahmadiyah yang menjadi korban juga turut dijaga petugas. Selain itu kelompok yang diduga melakukan kekerasan juga dijaga untuk menghindari terjadinya bentrokan susulan.

“Jelas (korban) kami jaga. Beberapa kelompok yang kami identifikasi melakukan kekerasan tersebut sudah kami jaga juga agar tidak ada lagi benturan,” pungkasnya.
(Muspri-www.harianindo.com)