Surabaya – Pada hari Selasa (15/5/2018), beberapa orang yang tergabung di dalam Forum Keluarga Penyembah dan Penyembuh Alternatif (FKPPI) yang dipimpin oleh Agus Yulianto alias Ki Joko Bodo, mendatangi lokasi bekas bom bunuh diri di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS), di Jalan Arjuno, Surabaya.
Di lokasi tersebut, Ki Joko Bodo dan juga S Gunawan, atau yang lebih dikenal sebagai Mbah Gimbal, melakukan ritual untuk mendoakan para korban.
Ada tujuh batang dupa yang kemudian ditancapkan di depan GPPS sambil mereka melakukan ritual doa.
“Masing-masing angka ada arti sakralnya. Kenapa tujuh, itu melambangkan tujuan saya datang ke sini untuk mendoakan arwah-arwah dari korban yang meninggal agar tenang,” jelas Mbah Gimbal, Selasa (15/5/2018).
Mbah Gimbal mengaku tergerak hatinya untuk ikut mendoakan para korban bom bunuh diri yang terjadi pada hari Minggu (15/5/2018) pagi itu
“Tergerak atine tok ae bahwa ono saudara-saudara kita yang matinya nggak wajar. Dan kita datang ingin memberikan doa, menghormati mereka,” tuturnya.
Mbah Gimbal juga dengan tegas mengutuk tindakan para teroris yang melakukan aksi bom bunuh diri dan menyebut hal itu sebagai kebodohan dan tidak masuk akal.
“Mereka adalah orang bodoh! Bisa bayangkan nggak, surga dipenuhi orang-orang dengki seperti mereka?” tegasnya.
(samsul arifin – www.harianindo.com)