Jakarta – Untuk satu keluarga pelaku peledakan bom di tiga gereja yang menewaskan belasan orang di Kota Surabaya, Jenderal Tito Karnavian sudah memastikan bahwa mereka merupakan sel teroris dari Jamaah Ansharud Daulah atau JAD.
Saat ditemui di Surabaya kemarin, Tito berujar bahwa “Nah, yang di Jawa Timur ini, ini sel yang bergerak, yaitu JAD Surabaya, satu keluarga, pimpinan dari diduga Dita,”
Dirinya menilai bahwa teror bom gereja dilancarkan merupakan pembalasan dendam anggota JAD, setelah dua petinggi JAD Indonesia dan Jawa Timur, diringkus polisi. Keduanya yakni Aman Abdurahman dan Zainal Anshori.
“Karena pimpinan-pimpinan ini sudah ditangkap, baik Aman Abdurrahman maupun Zainal Anshori, kemudian kelompok-kelompok ini mulai bereaksi untuk melakukan pembalasan. Salah satunya dengan membuat kerusuhan di Rutan Mako Brimob,” katanya.
“Jadi tidak sekadar masalah makanan. Tapi memang sudah ada kemarahan. Peristiwa di Rutan Mako Brimob dengan adanya kerusuhan itu memang membuat sel-sel lain, yang mereka memang maunya sudah panas. Karena tadi ada instruksi dari ISIS di Suriah maupun para pimpinan yang tertangkap mereka mengambil momentum untuk melakukan pembalasan itu,” ujar Tito memaparkan.
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)