Harian IndoJakarta – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penggeledahan di sejumlah lokasi terkait dugaan suap dan gratifikasi yang melibatkan Bupati Mojokerto, Mustofa Kamal Pasa (MKP).
Dalam penggeledahan di rumah orang tua MKP, KPK menemukan uang senilai Rp 3,7 miliar yang di simpan di dalam plastik kresek dan kardus.
“Tim menemukan Rp 3,7 miliar di rumah orang tua tersangka MKP (Mustofa Kamal Pasa). Uang didapatkan di dalam lemari kamar dalam pecahan Rp 100 ribu dan Rp 50 ribu,” ujar Kabiro Humas KPK Febri Diansyah kepada wartawan, Rabu (2/5/2018).
Uang senilai Rp 700 juta disimpan di dalam tas plastik kresek, sedangkan Rp miliar sisanya di dalam kardus dan 3 buah tas.
“KPK juga mendalami dugaan penerimaan gratifikasi melalui sarana perbankan melalui pihak keluarga. Sedangkan untuk kendaraan yang disita kepemilikannya diduga atas nama pihak lain,” jelas Febri.
Selain menggeledah rumah orang tua tersangka MKP, tim KPK juga telah menggeledah 31 lokasi lainnya, termasuk rumah bupati dan kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto.
Dalam kasus ini, MKP diduga menerima suap terkait izin pembangunan menara telekomunikasi. MKP diduga menerima Rp 2,7 miliar dari Ockyanto selaku Permit and Regulatory Division Head PT Tower Bersama Infrastructure (Tower Bersama Group), serta Onggo Wijaya selaku Direktur Operasi PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo).
MKP juga diduga menerima gratifikasi dari sejumlah proyek di lingkungan Pemkab Mojokerto bersama Kepala Dinas PUPR Pemkab Mojokerto periode 2010-2015, Zainal Abidin.
Untuk kasus ini, MKP dan Zainal Abidin diduga menerima gratifikasi sejumlah Rp 3,7 miliar.
(samsul arifin – www.harianindo.com)
