Jakarta – Elite Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP masih geram dengan serangan isu Partai Komunis Indonesia dan anti Islam. Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Ahmad Basarah menepis bila partai berlambang Banteng ini adalah komunis, serta jauh dari umat Islam.
Basarah menyampaikan hal ini di depan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Maruf Amin. “Saya setia menyampaikan, selalu diawali salam dan salawat, Pak Kiai. Supaya PDI Perjuangan tidak terus-terusan dianggap PKI dan komunis,” kata Basarah, mengawali sambutannnya, saat diskusi di kantor DPP PDI Perjuangan, Jalan Diponegoro, Jakarta, Jumat (27/4/2018).
Basarah menyatakan, perkembangan saat ini bahwa paham radikalisme yang mengarah kekerasan menjadi ancaman di tengah masyarakat. Selain masalah ideologi, ia menilai, situasi akan diperburuk dengan munculnya intoleransi yang memungkinkan memecah belah persatuan.
Diskusi ini, kata dia, juga memberikan pertimbangan kepada Fraksi PDIP di DPR untuk pembahasan revisi Undang-undang Terorisme yang tengah digodok.
Baca juga: Anies Tegaskan Bakal Revitalisasi JPO di Kawasan Sudirman-Thamrin
“Kita minta saran, khususnya tokoh-tokoh agama di sini hadir K.H Ma’ruf Amin. Dan, tokoh agama Kristen, Hindu, Budha, dan sebagainya. Yang kita harapkan dari FGD ini, akan mendapatkan saran dan pertimbangan bagi DPP PDI P untuk memberikan instruksi kepada Fraksi di DPR Pansus revisi UU Terorisme,” ujarnya.
Basarah berpendapat, tren radikalsme tidak hanya terjadi di Indonesia. Hal itu, kemudian diperparah dengan masuknya ideologi kapitalisme dan liberalisme. “Yang dampaknya hedonisme di tengah masyarakat kita. Kemudian seks bebas, LGBT, narkoba dan korupsi yang bersumber dari indivudualisme,” ujarnya. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)