Jakarta – Moeldoko selaku Kepala Staf Presiden ikut mengomentari perihal pertemuan Presiden Jokowi dengan alumni 212. Dimana Moeldoko menilai bahwa presiden menganggap mereka sebagi rekan demokrasi bukan lawan tanding. Sebab mereka merupakan bagian dari komponen bangsa.
Saat ditemui di Mataram, dirinya berkata bahwa “Presiden menempatkan sebagai partner demokrasi. Maka semua komponen bangsa harus ditempatkan pada posisi yang seimbang,”
“Ya itu…karena politik itu dinamik makanya kita akan mencari keseimbangan-kesimbangan baru…dynamic equilibrium (keseimbangan yang dinamik) itu yang selalu dicari presiden”, tambahnya.
“Mengelola negara itu tidak banyak gonjang ganjing, tenang, bisa menjalankan tugas dengan baik. Sehingga tujuan akhir dari sebuah pemerintahan untuk menciptakan masyarakat adil sejahtera bisa tercapai,” lanjut Moeldoko.
Dan saat ditanya perihal kemungkinan dibahasnya permasalahan hukum Rizieq Shihab, dengan tegas dirinya berkata bahwa, “Dalam konteks hukum, presiden tidak bisa intervensi. Tetapi dalam konteks kemanusiaan mungkin ada pertimbangan lain, sekali lagi harus dibedakan konteks itu,”
“Mungkin ada pertimbangan, nah itu presiden bisa mempertimbangkan. Pertimbangannya seperti apa, presiden yang akan membuat keputusan,” pungkasnya.
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)