Jakarta – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma’ruf Amin menyebutkan bahwa sah-sah saja masyarakat melakukan gerakan #2019GantiPresiden, asalkan dilakukan dengan beretika dan sesuai konstitusi.
Hal ini disampaikan oleh Ma’ruf Amin di acara Harlah Nahdlatul Ulama (NU) ke-92, yang digelar di alun-alun barat Kota Serang, Selasa (24/4/2018) malam.
“Kalau mau ganti presiden ganti saja, ada mekanismenya ada caranya. Mau mengganti jangan maki-maki orang, nuduh-nuduh orang, menghina orang,” kata Ma’ruf Amin.
Ma’ruf Amin juga menyinggung pihak-pihak yang menghina dirinya di media sosial karena dinilai dekat dengan Presiden Jokowi.
Padahal menurut Ma’ruf Amin, tugas MUI adalah melayani masayarakat dan bermitra dengan pemerintah.
“Lah ini, hantam sana, hantam sini, ada isu kyai (Ma’ruf) terlalu dekat dengan pemerintah, kyai (Ma’ruf) anjing naudzu billahimindalik,” ujarnya.
Karena itu, Ma’ruf kemudian mengajak seluruh umat NU di Serang untuk selalu memegang prinsip NU, yakni menjalankan ukhuwah islamiah, ukhuwah watoniyah dan ukhuwah insaniyah.
“Akidahnya kita perkuat dan kita bermitra dengan pemerintah demi kemaslahatan umat, hidup dalam damai dan saling mencintai,” kata Ma’ruf Amin.
(samsul arifin – www.harianindo.com)