Jakarta – Menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, suasana politik di Indonesia semakin terlihat memanas. Sejumlah pergerakan dari petahana Joko Widodo (Jokowi) pun sudah mulai terlihat, terlebih dari lingkungan Jokowi yang ada saat ini.
Namun sayangnya pergerakan yang terlihat dari lingkungan Jokowi nampaknya bergerak sendiri-sendiri. Hal itu membuktikan lemahnya konsolidasi antara Jokowi dengan orang sekitarnya.
Kelemahan tersebut juga dilihat oleh Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah. Fahri mengatakan ada kemungkinan Jokowi dapat dikalahkan pada Pilpres 2019 mendatang. Namun meski ada titik lemah, Fahri masih belum melihat sosok yang bisa lebih kuat dari Jokowi. Tak terkecuali kompetitor utama Jokowi, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
“Pak Jokowi lemah, tapi lawannya terlihat lebih lemah. Itu warningnya. Saya kan sebagai penonton nih,” kata Fahri di komplek Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (19/04/2018).
Baca juga : Fahri Hamzah Kembali Lontarkan Kritikan Pedas Untuk Kabinet Jokowi
Lebih lanjut Fahri menjelaskan dengan menyebutkan adanya pertemuan antara Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto dengan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono. Pertemuan keduanya ini dapat dijadikan sebuah tanda bahwa lingkungan internal Jokowi tidak kompak. Hal ini menurut Fahri menjadi titik lemah Jokowi.
“Timnya Jokowi itu enggak kompak. Menurut saya rawan dan karenanya gampang dikalahkan,” jelasnya.
Fahri juga megklaim bahwa dirinya sudah dapat melihat dan mengetahui titik lemah untuk bisa mengalahkan Jokowi pada Pilpres 2019 mendatang.
“Pokoknya saya enggak melihat Pak Jokowi itu kuat. Lemah sekali menurut saya. Jadi kalau saya ditanya cara ngalahin Pak Jokowi di luar kepala. Kalau saya ngerti betul tombol-tombolnya,” pungkasnya.
(Muspri-www.harianindo.com)