Jakarta – Pernyataan mantan Ketua MPR Amien Rais yang menyinggung soal Partai Allah dan Partai Setan ikut menggelitik Nadirsyah Hosen, dosen dari NU yang kini mengajar di Monash University Australia.
Melalui akun Twitternya, @na_dirs, pada Minggu (15/4/2018), Nadirsyah Hosen menyinggung guyonan Gus Dur soal bagaimana dirinya bisa menjadi presiden dengan bantuan Amien Rais.
“Gus Dur juga pernah komen dengan guyon khas beliau, bahwa untuk jadi Presiden RI itu butuh kemampuan A-Plus, bukan cuma A-MienUs. Atau gini: “saya jadi Presiden dg modal dengkul tanpa keluar uang sepeserpun, itupun pakai dengkulnya Amien Rais” Yah namanya juga guyon :),” tulis akun @na_dirs, Minggu (15/4/2018).
Nardisyah Hosen juga mengungkapkan bahwa nama Amien Rais di mata para santri sudah tidak bagus karena dianggap telah menciderai sumpahnya sendiri di hadapan kiai khos.
“Kalau buat kalangan santri, Amien Rais dianggap telah menciderai sumpahnya di depan para kiai khos dalam pertemuan di Buntet Pesantren, dimana menjawab pertanyaan Ki Dulloh Abbas, beliau bersumpah tdk akan menurunkan Gus Dur, setelah menaikkannya. Rekamannya masih ada,” ungkap @na_dirs.
Nadirsyah Hosen juga menyayangkan sikap Amien Rais sebagai politisi senior yang seharusnya lebih bijaksana dan menjadi negarawan, bukan justru melempar pernyataan dengan isu agama hanya karena tidak menyukai Jokowi.
“Orang bijak itu tahu kapan harus berada di depan, di tengah atau di belakang. Kapan harus bicara atau diam. Amien Rais tetaplah seorang Amien Rais yg tak tahu kapan harus berhenti menjadi politisi dan beralih menjadi negarawan. Sungguh amat disayangkan,” ujarnya.
“Pernyataan2 Amien Rais belakangan ini yg terus memainkan isu agama amat disayangkan. Pemilahan partai Allah dan partai Syetan itu bukan saja tidak kuat secara keilmuan dan tidak sesuai kenyataan di lapangan, tapi juga penuh dg emosi & kebencian thd Jokowi dan partai pendukungnya,” imbuhnya.
Terakhir, Nadirsyah Hosen juga menyindir Amien Rais telah ‘turun kelas’ seperti Fadli Zon dan Fahri Hamzah yang hanya bisa nyinyir.
“Amat disayangkan kalau tokoh reformasi 98 ini pernyataannya “turun kelas” hanya sekelas nyinyiran dan lucu-lucuan ala Fadli Zon, Fahri Hamzah dan Rocky Gerung. Saya pernah berharap kritikan Amien Rais bisa lebih berbobot. Tapi ah sudahlah…,” kata @na_dirs.
(samsul arifin – www.harianindo.com)