Jakarta – Publik dikejutkan dengan pernyataan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dalam pidatonya yang mengatakan bahwa Indonesia akan bubar pada 2030.
“Gambar-gambar pendiri bangsa masih ada di sini, tetapi negara lain mereka sudah bikin kajian-kajian, di mana Republik Indonesia sudah dinyatakan tidak ada lagi tahun 2030,” ungkap Prabowo dalam cuplikan video yang kemudian menjadi viral di dunia maya.
Pernyataan ini kemudian disanggah oleh banyak pihak, termasuk Presiden Joko Widodo yang hanya tertawa ketika ditanya wartawan soal pidato Prabowo tersebut.
Jokowi justru mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk tetap optimis menghadapi setiap tantangan dan hambatan yang akan dijumpai di depan.
“Kita memandang ke depan itu harus memandang dengan rasa optimisme. Kita memandang ke depan itu harus juga memberikan sebuah harapan yang lebih baik kepada anak-anak muda kita, kepada rakyat kita,” kata Jokowi, Rabu (21/3/2018).
Menurut data dari PricewaterhouseCoopers (PwC), sebuah perusahaan konsultan ternama di dunia, ada 32 negara yang kuat perekonomiannya pada 2030 hingga 2050.
Yang cukup luar biasa, Indonesia berada di peringkat ke-5, setelah China, Amerika Serikat, India, dan Jepang.
Indonesia bahkan mengalahkan negara-negara maju lainnya, seperti Jerman, Rusia, Inggris, Prancis, dan yang lainnya.
PwC merilis daftar negara-negara tersebut dalam laporannya yang diberi judul “The long view: how will the global economic order change by 2050?” (Pandangan masa depan: Bagaimana perubahan ekonomi global akan berubah pada 2050?).
Namun demikian, PwC juga memberikan perhatian terhadap ekonomi Indonesia yang disebutnya masih bergantung dari ekspor sumber daya alam, dan pemerintah yang belum terlalu fokus pada reformasi ekonomi.
(samsul arifin – www.harianindo.com)