Jakarta – Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq menghimbau agar Gerindra, PKS, PAN, dan PBB membentuk Koalisi Permanen 212 pada Pilpres 2019 mendatang untuk melawan Jokowi.
“Sudah lama Habib Rizieq Syihab menginginkan dan mengharapkan adanya Koalisi Permanen 212 (PKS-PAN-Gerindra-PBB),” kata juru bicara FPI, Slamet Maarif, Jumat (23/3/2018).
Lalu siapa sosok yang akan dimajukan menjadi capres dan cawapres dari keempat partai tersebut karena keempatnya memiliki jagoan tersendiri untuk menjadi calon presiden.
Geridra seperti yang diketahui akan kembali memajukan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto untuk sekali lagi bertarung melawan Jokowi.
Menurut Wakil Ketua Umum Gerindra, Ferry Juliantono, harapan yang disampaikan Habib Rizieq tersebut merupakan hal yang wajar karena keempat partai tersebut mendukung Aksi 212 yang lalu.
“Namun Partai Gerindra dan partai-partai lain tetap akan membuka diri dan melakukan komunikasi aktif juga dengan partai lain, misalnya Partai Demokrat dan PKB dalam rangka memperkuat koalisi yang ada,” ungkap Ferry, Jumat (23/3/2018).
Sebelumnya, Wakil DPR Fadli Zon memastikan bahwa Gerindra kembali akan mengusung Prabowo Subianto sebagai capres dan telah melakukan komunikasi yang intensif dengan PKS dan PAN.
“Kita konfirmasi juga Pak Prabowo siap maju capres 2019,” kata Fadli di kantor DPP Gerindra, Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa (20/3/2018) lalu.
“Tentu saja tinggal melengkapi presidential threshold kami berkomunikasi dengan calon mitra koalisi. Dengan PKS, PAN, mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa bersama-sama. Yang jelas, dari sisi Gerindra, kita deklarasi dulu Pak Prabowo sebagai capres,” ujar Fadli.
Untuk Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah beredar 9 nama yang disebut akan didorong untuk menjadi capres. Sembilan nama tersebut yakni, Presiden PKS Sohibul Iman, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, mantan Presiden PKS Anis Matta, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri, mantan Menkominfo Tifatul Sembiring, Muzammil Yusuf, dan Mardani Ali Sera.
Sedangkan Partai Amanat Nasional (PAN) mendorong Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan untuk maju menjadi capres.
Zulkifli Hasan sendiri mengaku siap untuk dimajukan menjadi capres atau cawapres bila kadernya menghendaki.
“Kalau kader mau (jadi capres/cawapres), ya pastilah (maju). Nanti dirumuskan bulan Mei,” kata Zulkifili kepada wartawan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (1/2/2018).
Untuk Partai Bulan Bintang (PBB) tetap memiliki niat untuk memajukan Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra sebagai capres pada Pilpres 2019.
“Sampai hari ini PBB tetap pada keputusannya mencalonkan Pak Yusril sebagai capres,” ujar Ketua Bidang Pemenangan Presiden PBB Sukmo Harsono, Kamis (8/3/2018).
Kalau setiap partai yang nantinya bergabung dalam Koalisi 212 memiliki capres masing-masing, lantas siapa yang akan diusung?
(samsul arifin – www.harianindo.com)