Jakarta – Berdampak pada pedagang, dengan isu telur palsu yang dibicarakan saat ini. Omzet mereka turun drastis. Hal ini diungkapkan Kepala Satgas Pangan Polri Irjen Setyo Wasisto.
Dirinya menuturkan, rata-rata penurunan omzet pedagang mencapai 30 hingga 40 persen. Terkait kondisi ini, Sejumlah asosiasi pengusaha telur mengeluhkan menurunnya minat konsumen membeli telur, Setyo menambahkan.
Salah satunya terjadi di Pasar Induk, Jakarta. Menurutnya, konsumen bertanya tentang keaslian telur.
Sementara itu, pihaknya tegas membantah, menanggapi adanya isu telur palsu. Pasalnya, dirinya menjelaskan, teknologi untuk membuat telur palsu ini terlalu mahal.
Dirinya lantas mengungkap kekhawatiran jika isu tersebut terus berkembag masyarakat akan mendapat dampak negatif.
“Kalau ini diterima terus kemudian orang tua ragu ragu-ragu beli telur peternak akan hancur. Kedua, berdampak ke tenaga kerja. Kalau berdampak ke tenaga kerja berpengaruh ekonomi. Namun, yang berbahaya asupan gizi anak anak kita,” ujar dia. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)