Jakarta – Baru-baru ini, Mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo berdialog dengan para jamaah Masjid Agung Al-Azhar, Jakarta Selatan. Banyak pertanyaan yang disampaikan oleh jamaah yang hadir kepada Gatot. Salah satunya adalah pertanyaan tentang kebenaran isu kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI).
Terkait dengan pertanyaan tersebut, Gatot pun memberikan imbauan terkait dengan bahaya PKI. Gatot menilai, hidupnya partai berlogo palu arit tersebut terindikasi dengan beberapa pernyataan maupun sikap yang muncul dalam masyarakat.
“PKI tetap hidup seperti setan, tak terlihat,” kata Gatot di hadapan para jamaah Masjid Agung Al-Azhar, Jakarta Selatan, Sabtu, (3/3/2018).
Oleh sebab itu, Gatot merasa tergelitik dan akhirnya memutuskan mengadakan nonton bareng film soal G30S PKI beberapa waktu silam. Gatot melanjutkan, anak-anak yang tumbuh pasca-reformasi sudah tidak mendapatkan pelajaran soal pemberontakan G30S PKI. Bahkan, dirinya mengaku pernah diceritakan bahwa anak dari salah satu stafnya yang masuk kuliah pun pernah menanyakan soal bos PKI, DN Aidit.
“Sarjana yang lulus tiga sampai empat tahun belakangan tidak tahu pelajaran itu,” kata dia.
“Makanya begitu di survei dia (anak muda) tidak percaya karena tidak tahu. Yang disurvei kebanyakan usia produktif, pemuda,” kata dia.
Oleh karena itulah, Gatot meminta agar masyarakat tidak reaktif dalam menanggapi isu-isu yang beredar. Dia menganjurkan agar umat Islam tidak tersulut dan malah terbawa skenario-skenario yang tidak diinginkan.
“Jadi kita harus waspada, kalau ada perkembangan kan ada Babinsa, RT, atau RW, silakan. Karena orang akan merebut Indonesia dengan cara tangan bersih tanpa biaya, menumpangi apapun,” kata Gatot. Sebaliknya, kalau umat muslim bersih, tidak mudah emosi maupun gampang marah, dia yakin oknum-oknum tak bertanggung jawab juga tak bisa apa-apa.
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)