Jakarta – Ketua Penasihat Persaudaraan Alumni 212 yang juga Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional atau PAN, Amien Rais memperingatkan Presiden Joko Widodo dan aparat Kepolisian agar tidak mengganggu kepulangan buronan kasus pornografi Rizieq Shihab.
Hal ini disampaikan Amien dalam konfrensi pers persiapan menyambut kepulangan Rizieq di gedung Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Selasa (20/2/2018).
”Pak Jokowi saya sampaikan hati-hati, Anda adalah lurah negeri ini, beri tahu aparat keamanan jangan jumawa, jangan takabur. Karena kami juga pemilik sah negeri ini, negeri ini milik kita semua, jadi jangan macam-macam,” kata Amien.
Amien meminta aparat Kepolisian menghentikan kasus dugaan pornografi terkait chat sex dan foto-foto tak senonoh yang disebarkan lewat situs baladacintarizieq.com. Ia pun membandingkan kasus dugaan pornografi Rizieq dengan prostitusi Hotel Alexis.
”Percakapan pornografi yang dituduhkan itu dibandingkan dengan prostitusi ala Alexis dan lain-lain, itu bukan seperseribu-nya,” ujar dia.
Amien menilai pemerintahan Jokowi sengaja mengkriminalisasi Rizieq. Oleh sebab itu ia memperingatkan rezim yang berkuasa dengan mengklaim semua umat Islam di seluruh tanah air siap mendukungnya.
Baca juga: Zulkifli Hasan Temui Jokowi untuk Bahas Pilpres 2019
“Jadi saya pesan rezim penguasa ini hati-hati, umat Islam itu tidak pernah mencari gara-gara. Tapi kalau Imam Besar-nya dihina, diplintir-plintir proses hukum untuk memojokkan imam besar kami ini, maka saya sudah mengatakan hati-hati. Jangan sampai saya mengatakan, I told you,” kata dia. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)
Mien, jangan sebut2 jokowi dong. Emang pak jokowi mikirin si rizieq. Pak jokowi lebih memikirkan rakyat banyak daripada mikirin satu orang yg gak ada gunanya di NKRI. Kalau gentle si Rizieq plg, hadapi masalahnya kalau emang gak ngelakuin. Gua muslim tapi salut sama Ahok yg non muslim tapi gentle ngadepin masalahnya yg akhirnya masuk Mako Brimob 2tahun. Jangan merusak Islam dong di NKRI. Sadar.. Sadar