Kuala Lumpur – Bulu Tangkis Malaysia diguncang skandal pengaturan hasil pertandingan yang melibatkan dua pemainnya.
Menurut pengakuan mantan pebulutangkis yang pernah menempati peringkat pertama dunia, praktik pengatu6ran hasil pertandingan tersebut sebenarnya sudah berlangsung lama.
Pelaku pengaturan hasil pertandingan pada tahun 2006-2007 lalu dapat meraup penghasilan hingga 300.000 ringgit Malaysia, atau lebih dari Rp 1 miliar.
Dilansir dari New Straits Times Online, Senin (19/2/2018), para pemain tersebut bahkan rela tersisih di babak awal turnamen.
“Ini bukan hal baru. Yang baru mungkin dengan perkembangan teknoligi saat ini, akan lebih sulit untuk melacak kesepakatan antara pemain dan bandar dalam mengatur hasil pertandingan,” kata mantan pemain tersebut.
“Apa yang kita dengar dan lihat saat ini hanyalah puncak dari gunung es. Saya sendiri sempat terkejut saat menemui hal seperti ini sepuluh tahun lalu,” tuturnya.
“Saya sedang mengikuti sebuah turnamen di Eropa dan lolos ke perempat final. Saat makan pagi di kafe hotel, ada sebuah desktop. Saya memeriksa undian pertandingan dan dan membuka situs judi yang memang legal. Yang saya kaget, nama saya tercantum di sana,” katanya.
“Proses taruhan sangat mudah, anda tinggal mengeklik siapa yang akan menang. Tentu saja saya tidak bertaruh untuk diri saya sendiri. Namun saya tahu beberapa pemain akan meminta temannya bertaruh bahwa dia akan kalah. Dari situlah uang besar mengalir,” tambahnya.
“Saya tahu ada seoerang pemain yang bisa meraup 100.000 dolar Singapura (sekitar Rp 1 miliar dengan kurs saat ini) dalam turnamen yang berhadiah hanya 6.000 dolar AS (sekitar Rp 80 juta),” ujarnya.
“Jadi, jika semua itu berhubungan dengan judi yang legal, seperti juga banyak cabang olahraga lainnya, bagaimana kita mampu memerangi pengaturan hasil pertandingan? Dimulai dari bandar atau pemain?” tandasnya.
Sebelumnya, dua pemain bulu tangkis Malaysia diduga terlibat skandal pengaturan hasil pertandingan yang dibongkar oleh federasi bulu tangkis dunia (BWF).
“Kita tunggu saja hasil dengar pendapat dari dua pemain yang akan dilangsungkan di Singapura, akhir bulan ini,” kata mantan pemain tersebut.
(samsul arifin – www.harianindo.com)