Jakarta – Pengamat politik Adi Prayitno tak yakin Joko Widodo akan berpasangan dengan Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto pada Pilpres 2019.
Pasalnya, baik Jokowi dan Prabowo sama-sama menginginkan posisi sebagai presiden, bukan posisi wakil presiden. “Saya kira Pilpres 2019 merupakan momen politik terakhir bagi Prabowo, jika melihat usia. Karena itu, sulit rasanya membayangkan hanya menyasar posisi wakil, tapi sebagai presiden,” ujar Adi pada Sabtu (17/2/2018).
Pengajar di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarief Hidayatullah Jakarta ini juga menilai, Prabowo sepertinya tak mau menjadi orang nomor dua Jokowi, karena menyangkut dignity dan kewibawaan.
“Buat Prabowo, sepertinya hanya ada dua pilihan. Jadi presiden atau tidak sama sekali. Apalagi sepanjang karier politiknya, mimpi Prabowo hanya ingin jadi prasiden,” ucapnya.
Fakta lain, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia ini juga mengatakan, investasi politik yang ditanamkan Prabowo di politik juga sangat besar. Di antaranya, mendirikan Partai Gerindra. Hal tersebut tentu menjadi bekal utama untuk maju sebagai calon presiden.
“Saya kira, sangat tak mungkin Jokowi berpasangan dengan Prabowo. Apalagi pada saat bersamaan, sepertinya sulit menyatukan hati pendukung Jokowi dan Prabowo, yang terlanjur terbelah secara ekstrem sejak Pilpres 2014 lalu yang diperparah dengan efek pilkada Jakarta 2017,” kata Adi. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)