Yogyakarta – Pihak kepolisian hingga kini masih mengusut motif penyerangan terhadap Gereja Santa Lidwina, Sleman, Yogyakarta. Termasuk menyelidiki apakah pelaku termasuk salah satu anggota jaringan teroris ataukah melakukannya seorang diri, atau lone wolf.
Menurut Kapolres Sleman Ajun Komisaris Besar M Firman Lukmanul Hakim, keterangan sementara yang didapat polisi pelaku adalah warga Banyuwangi dan selalu berpindah-pindah tempat tinggal.
“Dia warga Banyuwangi, bukan asli Sleman. Di Yogyakarta, pelaku diketahui selalu berpindah-pindah tempat tinggal, itu keterangan yang sementara berhasil kami dapatkan,” kata Firman.
Sedangkan menurut pengakuan ayah pelaku, Mistaji (58), Suliyono anaknya itu seringkali berbicara soal mistik kepadanya melalui sambungan telepon.
“Terakhir berkomunikasi melalui telepon. Dia cuma menanyakan kabar saya dan keluarga,” kata Mistaji di kampung halaman Suliyono, Desa Kandangan, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, Selasa (13/2/2018).
Kepada Mistaji, Suliyono sempat mengungkapkan keinginannya untuk menikah dengan bidadari.
“Saya juga sempat meminta dia segera menikah. Dia justru menjawab mau menikah dengan bidadari. Ya, dia juga bilang mau menyelesaikan pelajaran agamanya dulu di pondok,” terangnya.
(samsul arifin – www.harianindo.com)