Jakarta – Kasus kekerasan terhadap seorang ulama kembali terjadi. Kali ini kekerasan tersebut menimpa seorang Ustadz di Palmerah dimana motif utamanya dikarenakan dendam. Kabar tersebut juga dibenarkan oleh Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono.
Dilansir dari Kompas, Senin (12/02/2018), Ustadz tersebut diketahui bernama Abdul Basyit (40). Peristiwa kekerasan tersebut terjadi di kawasan Palmerah, Jakarta Barat. Kekerasan tersebut dilakukan oleh segerombolan remaja yang menyerang Ustadz Abdul Basyit dengan cara mengeroyoknya.
“Remaja tidak terima ditegur karena sering mengganggu ketentraman warga, karena sering ribut, tidur di depan mushala, dan membuat lingkungan kotor dengan kencing sembarangan,” kata Argo di Mapolda Metro Jaya, Senin (12/02/2018).
Baca juga : Buya Syafii Menyebut Pelaku Penyerangan Gereja di Sleman Pintar Bahasa Arab
Lebih lanjut Argo menjelaskan bahwa Ustadz Abdul Basyit berdomisili tak jauh dari Mushala Al-Ikhlas yang terletak di Jalan KH Syahdan. Mushala itu kerap digunakan para remaja untuk nongkrong. Ustadz Abdul sudah menegur dan mengingatkan para remaja ini sejak dua pekan lalu.
Kemudian, ketika diingatkan sekali lagi pada hari Sabtu (10/02/2018) malam sekitar pukul 23.30, remaja-remaja itu malah langsung mengeroyok Abdul Basyit hingga ustaz itu terluka.
Para remaja yang berhasil ditangkap yakni MJ (16), DR (16), dan Yuda alias Bolang (19). Mereka dikenakan Pasal 170 KUHP tentang Pengeroyokan dengan ancaman hukuman hingga tujuh tahun penjara.
“Sisa pelaku diperkirakan tujuh orang masih dalam pencarian,” kata Argo.
(Muspri-www.harianindo.com)