Brackley – Manajer Direktur Mercedes, Andy Cowell, meyakini keputusan untuk mengurangi jumlah mesin dari empat menjadi tiga pada Formula One (F1) musim 2018 adalah sebuah keputusan gila. Keputusan tersebut diyakini memiliki efek yang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan Federasi Internasional Automotive (FIA).
Cowell tidak mendukung langkah tersebut, meski mesin Mercedes menjadi salah satu yang paling dapat diandalkan dalam grid. Terutama karena rencana untuk menggunakan tiga mesin balap yang membuat produsen harus mengulang sejumlah komponen mereka untuk ditawarkan.
“Ini adalah sebuah hal yang gila. Karena produsen harus mampir dan mengulang banyak bagian. Kami akan membangun setidaknya 80-100 mesin dan kemudian mengujinya di bangku cadangan dan mengambil tiga atau empat mesin yang memiliki keandalan dan karakteristik daya terbaik. Itu merupakan biaya yang sangat besar sehingga produsen tidak akan bisa pulih,” terang Cowell sebagaimana diberitakan The Checkered Flag pada Selasa (6/2/2018).
“Saya rasa tidak ada bedanya. Penampilan relatif yang saya duga akan sama persis seperti di Abu Dhabi. Semua yang akan terjadi adalah biaya yang semakin naik. Jika itu adalah satu mesin untuk Sabtu dan Minggu, Anda hanya perlu melakukan 600 km, maka kami akan berlari lebih lama lagi. Tapi margin keamanan kami terhadap kerentanan kami akan sama,” lanjutnya.
“Resiko kegagalan sebagian besar akan sama. Anda akan menjalankan mesin lebih panas sehingga pendingingan di mobil bisa berkurang. Hal ini tentunya akan membawa Anda ke masalah dan mencapai kegagalan,” tuntasnya. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)