Jakarta – Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno berencana untuk mengurangi tingkat polusi udara yang ada di Jakarta. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan becak listrik yang akan mulai dioperasionalkan seiring dengan kembalinya operasional becak di DKI.
Digunakannya becak listrik dengan alasan becak listrik dinilai lebih ramah lingkingan. Selain itu, program tersebut juga dilakukan untuk menjaga kualitas udara bersih menyambut pagelaran Asian Games 2018 yang akan berlangsung di Jakarta pada bulan Agustus mendatang.
Rencana tersebut menuai komentar dari para pengemudi becak. Misalnya saja pengemudi becak yang bernama Darto (56). Ia biasanya beroperasi di sekitar Pasar Gaplok, Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat.
Menurut Darto, ia menyayangkan program tersebut. Pasalnya ia yakin para pengemudi becak sudah tidak asing lagi tentang cara mengemudikan becak.
“La wong kami sudah 20 tahun lebih narik becak, kok masih diajari?” keluh Darto di lokasi, Kamis (01/02/2018).
Baca juga : Inilah Pendapat Sandiaga Uno Terkait Ansisipasi Kebakaran di Jakarta
Menurutnya, mengemudikan becak memiliki potensi kecelakan yang kecil, tidak seperti mengemudikan mobil atau motor. Ia menilai sangat jarang ditemukan kasus kecelakaan pada becak.
“Butuh dilatih itu kan karena sering terjadi kecelakaan. Sedangkan becak itu gak perlu ngebut-ngebut. Jadi pelatihan itu ya menurut saya kurang berguna,” ungkap Darto.
Sedangkan untuk pengemudi becak bernama Syamsudin (30) mengatakan bahwa bila becak konvensional diganti dengan becak listrik, maka mereka hanya perlu diberitahukan cara mengoperasionalkannya.
“Ya kami gak bodoh-bodoh banget kok. Karena teori dan praktik terkadang jauh berbeda. Cukup diberitahu saja cara mengendalikannya. Gak perlu lah dilatih segala,” kata Syamsudin.
(Muspri-www.harianindo.com)