Jakarta – Beberapa waktu belakangan ini sebuah video yang berisi pidato sambutan dari Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian yang kemudian menjadi viral di media sosial. Dalam video tersebut, Kapolri menyebutkan bahwa hanya NU dan Muhammadiyah sebagai pendiri bangsa sementara yang lainnya malah merontokan.
Mendengar kabar tersebut, Kapolri Tito mengaku kaget dan heran. Ia mengaku bahwa video tersebut diambil saat dirinya berpidato di Serang, Banten. Meski begitu, ia merasa heran sebab video tersebut sudah terjadi selama setahun yang lalu namun baru menjadi viral beberapa hari terakhir ini.
Terlebih lagi ia menilai bahwa video yang menjadi viral tersebut dalam kondisi sudah terpotong-potong saat disebarluaskan.
“Acaranya setahun lalu, pertanyaannya, kok bisa muncul sekarang dan dipotong,” kata dia di kantor PBNU, Jakarta, Rabu (31/01/2018).
Baca juga : Kontroversi, Kapolri Dituding Ingin Benturkan Umat Islam
Lebih lanjut Tito menjelaskan bahwa sebenarnya durasi pidatonya saat itu selama 26 menit. Menurutnya saat itu ia menyampaikan sambutannya didepan seluruh santri di pondok pesantren pimpinan Ma’ruf Amin di Serang, Banten.
“Sebetulnya kata sambutannya cukup panjang, 26 menit. Dalam 26 menit itu ada bahasa-bahasa yang kalau dicerna (dalam durasi) dua menit itu mungkin membuat beberapa pihak kurang nyaman,” ujar dia.
“Saya sendiri tahu tentang itu saat di luar kota, sedang tidak di Jakarta, kemudian saya lihat kapan ini waktunya. Saya tanya kepada staf saya, karena saya tak pernah mengeluarkan pernyataan itu baru-baru ini, ternyata itu adalah tanggal 8 Februari 2017,” sambungnya.
(Muspri-hairanindo.com)