New Delhi – Beberapa waktu belakangan ini seorang wanita asal India menjadi bahan pergunjingan dari banyak orang. Hal tersebut disebabkan dirinya diketahui telah menjadi seorang imam Salat Jumat. Peristiwa tersebut terjadi di negara bagian Karela, India.
Dilansir dari News18.com, wanita tersebut diketahui bernama Jamida. Wanita berusia 34 tahun itu telah memimpin Salat Jumat di Distrik Malappuram pada hari Jumat (26/01/2018) pekan lalu. Anehnya, ibadah Salat Jumat tidak dilakukan di sebuah Masjid melainkan di sebuah ruangan kantor masyarakat.
Atas aksinya itu ia menuai kecaman dari berbagai pihak. Bahkan dirinya juga menerima ancaman pembunuhan dan dituduh telah menghina Agama Islam.
“Saya menerima telepon dari komite masjid. Mereka mengatakan saya telah menentang Islam,” kata Jamida, Jumat (26/01/2018).
“Di media sosial, ada juga yang mengancam akan membunuh saya,” tambahnya.
Baca juga : Video Detik-Detik Penembakan Kandidat Kuat Miss Guatemala di Pinggir Jalan
Menurutnya, tidak ada ayat suci di Al Quran yang melarang seorang perempuan untuk menjadi imam salat.
” Al Quran tidak diskriminatif terhadap perempuan. Gagasan yang ada di dalamnya adalah kesetaraan gender dan bukan diskriminasi,” Jamida menegaskan.
“Saya yakin setiap gerakan, setiap revolusi akan memakan waktu. Perubahan pasti akan datang, tapi itu terjadi secara bertahap,” sambungnya.
Meski begitu, Jamida justru mendapatkan dukungan yang mengalir dari para jemaat pria di India. Salah satu warga yang menjadi jemaah salat Jumat yang dipimpin Jamida menegaskan komunitas mereka akan meneruskan tradisi imam perempuan saat salat Jumat.
(Muspri-www.harianindo.com)