Washington – Selasa lalu, Amerika Serikat (AS) memutuskan untuk menahan setengah bantuan dari yang direncanakan kepada agen PBB, United Nation Relief and Welfare Agency (UNRWA). Salah satu tugas UNRWA ialah memberikan bantuan kepada orang-orang Palestina.
Dengan alasan perlu melakukan reformasi pada tubuh UNRWA, AS saat ini menahan USD 65 juta bagi UNRWA.
Tentu saja langkah tersebut dikecam keras oleh Wasel Abu Youssef selaku Pejabat Palestine Liberation Organization (PLO) dengan berkata bahwa “Ini merupakan upaya AS untuk menyangkal hak-hak Palestina karena keputusan Trump 6 Desember lalu mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel ditolak dunia,”
Sedangkan Antonio Huterres selaku Sekretaris Jenderal PBB mengatakan bahwa dirinya tidak mengetahui adanya pemotongan bantuan bagi UNRWA. Namun dia sangat prihatin jika memang terjadi pemotongan bantuan karena pemberian bantuan merupakan faktor penting dalam menjaga stabilitas.
Keputusan untuk menahan bantuan dana menambah kesulitan untuk menghidupkan kembali perundingan damai Israel-Palestina. Selain itu juga hanya akan merongrong kepercayaan orang-orang Arab bahwa Amerika Serikat dapat bertindak sebagai arbiter yang netral.
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)