Jakarta – Mahfud MD ikut memberikan komentarnya terkait mahar politik yang terjadi dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Indonesia. Komentar tersebut diutarakan saat dirinya masih berada di Nagoya, Jepang.
Dilansir akun YouTube @Indonesia Lawyers Club tvOne yang diunggah pada Selasa (16/1/2018), Mahfud MD juga ikut mengomentari dugaan kasus yang menjerat nama Prabowo Subianto dengan La Nyalla Mahmud Mattalitti.
Mahfud MD juga mengungkapkan bahwa beberapa waktu belakangan ini ia diminta oleh beberapa partai seperti PAN, Gerindra, dan PKS untuk menjadi calon gubernur di Jawa Timur.
Mahfud MD, menyatakan bahwa mereka berulang kali menemuinya untuk hal itu. Akan tetapi Mahfud MD menolak hal tersebut karena merasa tidak siap menjadi calon gubernur.
Mahfud juga mengatakan bahwa selama penawaran tersebut, ia tidak dimintai uang. Pasalnya ia menilai bahwa tidak semua orang atau semua calon dimintai uang mahar oleh partai politik.
Baca juga : Sudirman Said Juga Ditanya Punya Uang Berapa Oleh Prabowo
“Nah jadi, dalam konteks ini, tidak semua orang yang diajak dimintai uang,” ungkapnya.
Akan tetapi Mahfud MD tidak banyak memberikan komentarnya terkait pernyataan La Nyalla yang mengungkapkan bahwa La Nyalla diminta uang sebesar Rp 40 miliar oleh Prabowo.
Menurutnya, Prabowo bisa benar minta uang bisa tidak. Jika iya, menurut Mahfud MD, hal tersebut kemungkinan lebih karena agar La Nyalla mundur dari pencalonan.
Karena La Nyalla tidak memiliki elektabilitas yang cukup untuk memenangkan partai. Bukan karena memang minta uang mahar.
(Muspri-www.harianindo.com)