Jakarta – Berita hoaks masih menjadi momok yang mengerikan bagi dunia maya dan media sosial di tahun 2017, tentu saja hal ini juga menjadi tantangan serius pada tahun 2018. Problem hoaks ini menjadi salah satu poin penting dalam muhasabah 2017 dan resolusi kebangsaan 2018 yang digelar PBNU awal bulan lalu.
Saat menyampaikan musabahnya, KH Said Aqil Siroj selaku Ketua Umum PBNU sempat mengatakan bahwa “Yang namanya hoaks itu akan merusak budaya, peradaban, akhlak, dan moral rusak semua,”
Dia juga mengungkapkan penilaiannya bahwa sudah ada penjelasan dari Al-Quran mengenai hal ini dengan mengutip ayat “jangan kamu biarkan orang yang ke sana ke mari mengadu domba, dan dengan membawa kebencian, sebab itu akan merusak kebaikan dan menimbulkan permusuhan yang berdosa besar”.
“Jangan sampai media sosial menjadi sumber perpecahan, dalam hal ini negara harus hadir untuk menegakkan hukum dan menangkap para penyebar hoaks. Negara tidak boleh kalah,” ucapnya.
Penyebaran hoaks di media sosial ini juga berdampak pada persoalan radikalisme yang biasanya menggunakan agama sebagai amunisinya.
Padahal, menurutnya, agama tidak pernah mengajarkan kekerasan, laa diina fi ikra (tidak ada agama dalam kekerasan). Artinya ketika seseorang sedang melakukan kekerasan, sambungnya, maka seseorang tersebut tidak sedang menjalankan agama.
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)