Jakarta – Sekretaris Jenderal Forum Umat Islam (FUI) sekaligus Alumni 212, Muhammad Al Khaththath, mengaku merasa prihatin dengan partai politik yang selama ini dinilai pro Umat Islam. Partai-partai yang dimaksud adalah Gerindra, PAN dan PKS.
Menurutnya, ketiga partai tersebut tidak mendengar aspirasi umat didaerah dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2018 mendatang. Pasalnya Alumni 212 telah menyarankan lima nama kader di lima daerah untuk diusung dalam Pilkada 2018 mendatang.
Namun sayangnya tidak ada satupun nama yang mendapatkan persetujuan. Salah satu diantara nama-nama tersebut adalah La Nyalla Mahmud Mattaliti.
“Kami prihatin kepada pimpinan partai, kami ajukan nama kader-kader 212, dari 171 Pilkada, kami minta lima saja, agar diberi jalur khusus,” kata Al Khaththath di restoran Mbok Berek, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (11/01/2018).
Baca juga : Massa FPI Akan Sholat Jumat Sebelum Konvoi ke Kantor Facebook
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa surat rekomendasi dari para ulama juga sudah diantar langsung ke rumah dinas Ketua MPR yang sekaligus Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan. Saat itu dua pimpinan partai lainnya juga tengah berada di kediaman Zulkifli.
“Saya ngga tau apa ada miss persepsi, seolah-olah kami ulama dukung beri cek kosong. Padahal kita mendukung munculnya Gubernur Anies-Sandi, semangat 212, semangat Al-Maidah:51,” jelasnya.
“Dalam beberapa pertemuan tiga pimpinan partai ini menyampaikan, ada provinsi tertentu umat islam tidak dominan, tidak mungkin, misal Sulawesi Utara, Papua, NTT. Kita maklumi. Tapi ketika di Jawa Timur, kenapa. Banyak komplain ke kami, menunjukkan koalisi (Gerindra, PKS, PAN) tidak sesuai apa yang selama ini kita dukung,” sambungnya.
(Muspri-www.harianindo.com)