Bali – Stok menipis sepertinya menjadi penyebab tunggal atas kenaikan harga beras di pasaran. Bahkan kali ini sepertinya kenaikannya pun mencapai 20 persen hingga memicu inflasi di Bulan Januari ini.
Bali Express mengabarkan bahwa Pasar Banyuasri pada hari Selasa ditemui fakta bahwa harga beras kelas premium yang awalnya Rp 245 ribu per 25 kilogramnya naik menjadi Rp 285 ribu. Di sisi lain untuk ecerannya berkisar antara Rp 11 ribu hingga Rp 13 ribu per kilogramnya sesuai jenisnya.
Tentu saja Kondisi ini membuat banyak pihak mengeluh tak terkecuali pedagang. Akhirnya pedagang terpaksa menaikkan harga beras sesuai kondisi pasar. Dampaknya, pembeli yang biasa mencari beras dalam kemasan 10 kilogram terpaksa mengurangi jumlah permintaannya menjadi 5 kilogram.
Made Mariani selaku pedagang beras di pasar Banyuasri mengungkapkan bahwa “Sekarang harganya masih mahal, karena kondisi stok berkurang akibat belum panen raya. Biasanya bulan Februari baru panen raya. Sekarang kan masih dikit-dikit panennya”
Mariani kali ini berharap agar pemerintah turun tangan untuk menstabilkan harga beras. Sebab jika dibiarkan berlarut-larut, bukan tak mungkin dirinya akan kesulitan menjual beras.
“Kami berharap agar pemerintah segera turun tangan meninjau harga beras, biar kembali stabil seperti semula” harapnya.
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)