Washington – Di awal Tahun 2018, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengingatkan kepada pihak Otoritas Palestina (PA) untuk bersedia melakukan perundingan damai dengan Israel bila tidak ingin kehilangan dana bantuan dari AS.
Melalui akun Twitternya, Trump menuduh PA tidak menghormati AS yang telah member mereka dana hingga ratusan juta dolar setiap tahunnya.
”Mereka bahkan tidak ingin menegosiasikan perjanjian damai yang telah lama tertunda dengan Israel,” tulis Trump via akun Twitter-nya, @realDonaldTrump, Rabu (3/1/2018).
”Kami telah mengambil Yerusalem, bagian terberat dari negosiasi, dari meja. Tapi dengan orang-orang Palestina tidak lagi mau berbicara damai, mengapa kita harus melakukan pembayaran ke depan yang besar ini kepada mereka?” lanjut Trump.
Sebelumnya, Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley sudah mengisyaratkan bahwa Donald Trump akan memberikan ‘pelajaran’ kepada Palestina atas penolakan mereka melakukan perundingan damai dengan Israel.
”Presiden pada dasarnya mengatakan bahwa dia tidak ingin memberikan dana tambahan sampai Palestina setuju untuk kembali ke meja perundingan,” kata Haley pada hari Selasa (2/1/2018) di New York.
”Kami mencoba untuk pindah ke sebuah proses perdamaian, tapi jika itu tidak terjadi, presiden tidak akan terus mendanai situasi itu,” lanjut Haley.
Seperti diketahui, AS menjadi salah satu donor utama bagi Palestina sejak Perjanjian Oslo pada 1993 silam. Tujuan dari bantuan tersebut agar Palestina mengalami pertumbuhan ekonomi dan membangun dukungan publik untuk negosiasi dengan Israel.
Pada Desember 2017 lalu, Trump mengeluarkan pernyataan mengejutkan yang mengklaim Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel dan akan memindahkan Kedubes AS dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Sebenarnya pada 1995 lalu, Kongres AS telah mengeluarkan Undang-Undang tentang relokasi Kedubes AS, namun belum ada satupun presiden AS yang melakukannya.
(samsul arifin – www.harianindo.com)