Jakarta – Belum reda soal pernyataannya terkait klaim Yerusalem sebagai Ibu Kota Istrael yang membuat geger seluruh dunia, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kini menarget Pakistan dan mengacam akan menghentikan dana bantuannya.
Dalam pernyataannya melalui Twitter, Trump menilai Pakistan telah membohongi AS dengan menyembunyikan teroris dan meminta perubahan di Iran, yang mengakibatkan 10 orang pengunjukrasa tewas.
“Amerika Serikat telah dengan bodohnya memberi Pakistan lebih dari 33 miliar dolar bantuan selama 15 tahun terakhir dan mereka tidak memberi kita apa-apa selain kebohongan dan kebohongan, dipikirnya pemimpin kita sebagai orang bodoh,” kata Trump dalam tweet perdananya pada 2018 ini.
“Mereka memberi tempat yang aman bagi teroris yang kita cari di Afghanistan, dengan sedikit bantuan. Tidak lagi!” lanjut Trump.
Menanggapi hal ini, Kementerian Pertahanan Pakistan kemudian membalasnya melalui tweet.
“Pak sebagai sekutu anti-teror telah memberikan kebebasan kepada AS: komunikasi darat & udara, basis militer & kerjasama intel yang menumbangkan Al Qaeda pada 16 tahun terakhir, namun mereka tidak memberi kita apa-apa selain ketidakmampuan atau ketidakpercayaan. Mereka mengabaikan tempat perlindungan teroris lintas batas yang membunuh orang Pakistan,” tulisnya.
Seperti diketahui, hubungan antara AS dan Pakistan memang semakin menurun sejak operasi yang dilakukan AS pada 2011 lalu dengan terbunuhnya pentolan teroris Al Qaeda, Osama bin Laden di kota Abbottabad, sekitar 65 mil dari ibu kota Pakistan, Islamabad.
Pada bulan lalu AFP melaporkan, Trump mengisyaratkan kemungkinan memotong bantuan ke Pakistan untuk selamanya.
Pekan lalu, New York Times juga melaporkan bahwa Gedung Putih sedang mempertimbangkan menahan bantuan sebesar USD 255 juta ke Pakistan karena kegagalannya untuk menargetkan kelompok-kelompok teror.
“Kami memberikan bantuan jumlah besar setiap tahun ke Pakistan. Mereka harus membantu,” kata Trump saat itu.
(samsul arifin – www.harianindo.com)