London- Wabah kolera terburuk dalam sejarah diperkirakan kembali terjadi di Yaman pada Maret 2018, dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terancam gagal mengirimkan vaksinnya lantaran hanya punya waktu beberapa bulan untuk menyalurkan ke negara dilanda perang saudara itu.
Sekitar tiga juta dosis vaksin oral kolera sudah disiapkan untuk menghadapi keadaan serupa, demikian laporan World Health Organization (WHO), badan kesehatan di bawah Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) sebagaimana diberitakan Reuters pada Jumat (29/12/2017).
Persediaan vaksin tersebut dapat dikirimkan ke Yaman sebagai imunisasi menjelang musim hujan, yang meningkatkan ancaman penyebaran kolera melalui air tercemar kotoran manusia.
WHO kesulitan menyalurkan vaksin ke warga Yaman pada awal tahun ini akibat perang yang masih bergejolak. WHO dan petugas kesehatan setempat mengaku menghadapi kesulitan perbekalan dan teknis.
Sebagai akibatnya, WHO kini tidak yakin bisa melaksanakan pengiriman vaksinasi sesuai dengan rencana.
“Kami telah mendiskusikan sejumlah rencana, namun keberhasilannya sangat bergantung dengan situasi di lapangan,” kata Gregory Harti, juru bicara WHO di Jenewa.
Baca juga: ISIS Beraksi, Puluhan Orang Tewas Dalam Serangan di Serangan Gereja Kairo
Sementara itu, Abdulhakeem Alkohlani, juru bicara Kementerian Kesehatan Yaman di Sanaa, mengatakan bahwa pihaknya “memutuskan untuk menunda vaksinasi sampai tahun depan”.
Wabah kolera di Yaman adalah salah satu yang terburuk dalam catatan sejarah. Lebih dari 2.200 nyawa telah melayang sejak April tahu ini akibat penyakit yang sering kali menyebar dalam situasi konflik dan bencana alam tersebut–dengan memanfaatkan buruknya sanitasi untuk penyebaran. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)