Harian IndoTel Aviv – Keputusan dari Resolusi Majelis Umum PBB yang akhirnya menolak pengakuan AS atas Jerusalem, kali ini benar-benar membuat Israel kecut.
Hal ini terlihat dari perilaku mereka beberapa waktu ini dimana terus bergerilya mencari dukungan dari berbagai negara untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota negara Yahudi tersebut.
Pada hari Senin lalu, Tzipi Hotovely selaku Wakil Menteri Luar Negeri Israel mengatakan bahwa saat ini mereka tengah berbicara dengan setidaknya 10 negara yang ingin mengikuti jejak AS dan Guatemala.
“Yang kita lihat sejauh ini hanyalah awalnya. Keputusan Presiden Donald Trump akan memicu gelompang pengikut,” ujarnya saat diwawancarai radio Kan Bet.
Namun dalam keterangannya, Hotovely tak mau memerinci negara mana saja yang masuk dalam prospek Israel. Dia hanya menyebut beberapa di antaranya terletak di Eropa. Menurut dia, diskusi yang dilakukan dengan negara-negara tersebut saat ini lebih menitikberatkan pada pengakuan Yerusalem sebagai milik sekaligus ibu kota Israel.
Pemindahan kedutaan memang bisa menjadi nomor kesekian karena tak bisa dilakukan tergesa-gesa. AS saja berencana memindahkan kedutaannya ke Yerusalem sekitar dua tahun lagi.
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)
