Jakarta – Ray Rangkuti selaku Pengamat politik dari Lingkar Madani menilai bahwa laju kenaikan elektabilitas Jokowi masih bergerak lambat.
Dirinya juga mengungkapkan bahwa tahun 2017 merupakan tahun konsolidasi politik Jokowi. Hal ini terbukti karena hampir sebagian besar partai pendukung pemerintah seperti NasDem, Golkar, PPP, dan Hanura sudah menyatakan dukungan untuk periode mendatang. Namun, dari segi elektoral, Jokowi dinilai belum aman.
“Dari segi konsolidasi politik sudah baik, tapi elektoralnya belum. Saat ini masih 40-45 persen. Naik, tapi lamban sekali,” ujar Ray dalam diskusi bertajuk ‘Tutup Tahun 2017, Jemput Tahun Politik 2018’, di Setiabudi, Jakarta Pusat, Selasa, 26 Desember 2017.
“Dugaan saya karena (elektabilitas Jokowi) masih terkena imbas dari politik SARA. Isu SARA ini salah satu tantangan Jokowi,” imbuh Ray.
Selain itu dirinya juga menyebutnya bahwa komunisme dan pemberian porsi khusus pada perekonomian Tiongkok adalah dua contoh isu SARA yang kerap digaungkan pihak lawan untuk menyerang Jokowi.
“Pak Jokowi harus bisa meyakinkan pemilih kalau beliau bukan seperti yang dituduhkan. Tentu masih ada kesempatan untuk mencapai 51 persen (elektabilitas). Masih ada 1,5 tahun,” tutup dirinya yang akrab disapa Ray tersebut.
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)