Jakarta – Gubernur BI Agus Martowardojo menuturkan inflasi tahun 2017 bakal berakhir dengan 3,5 persen. Kenaikan inflasi tersebut disebabkan oleh kenaikan sejumlah harga pangan, antara lain telur ayam dan cabai. Kendati demikian, Ia mengaku pemerintah sudah berkoordinasi guna menstabilkan harga pangan tersebut.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution sebelumnya juga mengatakan, ketersediaan bahan pangan seperti ayam dan telur bisa berpengaruh pada naiknya komponen inflasi bahan bergejolak (volatile food) di bulan Desember ini. Selain telur dan ayam, inflasi volatile food pada bulan ini juga akan dipengaruhi cuaca ekstrem.
Pihak pemerintah juga menyatakan sudah melakukan pasar di 196 titik di seluruh Indonesia yang bertujuan untuk menekan kenaikan harga komoditas pangan menjelang libur akhir tahun. Operasi pasar dilakukan pada hampir seluruh komoditas pangan. Kendati ada beberapa harga pangan yang naik, pemerintah mengklaim stok pangan terbilang mencukupi.
Baca juga : Penanganan Sampah di Brebes Mampu Hasilkan Bio Solar
Bank Indonesia mencatat, inflasi hingga pekan ketiga Desember sebesar 0,42 persen. Dengan capaian inflasi tersebut, BI pun optimis, inflasi sepanjang tahun ini akan berada di bawah 3,5 persen.
Gubernur BI Agus Martowardojo menuturkan, inflasi sebesar 0,42 persen merupakan hasil survei yang dilakukan pihaknya hingga pekan ketiga Desember.
“Kami lihat inflasi setahun masih akan berada di bawah 3,5 persen. Ini sejalan dengan inflasi yang kami perkirakan sekitar 3 persen hingga 3,5 persen,” ujar Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo ditemui di Karangasem, Bali, baru-baru ini.