Kuala Lumpur – Kali ini pernyataan keras diungkapkan oleh Malaysia dimana mereka tidak akan tunduk terhadap tekanan Amerika Serikat meskipun bantuan dari negeri itu dipangkas karena menentang Yerusalem menjadi ibu kota Israel.
Datuk Seri Ahmad Zahid Hamidi selaku Wakil Perdana Menteri Malaysia sudah memberikan pernyataan bahwa ancaman tersebut datang dari Amerika Serikat yang menjadi sekutu dekat Israel.Sejumlah Muslim Malaysia melakukan aksi unjuk rasa di depan gedung Kedutaan Besar Amerika Serikat di Kuala Lumpur, Malaysia beberapa waktu lalu.
Sedangkan pada hari Rabu lalu, Donald Trump menggelar jumpa pers di Washington usai rapat kabinet di Gedung Putih. Trump mengatakan, dia akan memotong bantuan kepada negara-negara yang menentang kebijakannya yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Merespon hal tersebut Zahid langsung mengatakan bahwa “Bantuan yang kami terima dari Amerika Serikat hampir semuanya dalam bentuk bantuan teknis di bidang keamanan dan pertahanan,”
Sidang Umum PBB yang digelar pada Kamis, 21 Desember 2017, waktu setempat, telah mengeluarkan keputusan bahwa pengakuan Amerika Serikat terhadap Yerusalem sebagai ibu kota Israel batal demi hukum. Dalam pemungutan suara di Sidang Umum, Kamis, sebanyak 128 negara mendukung, sembilan menolak dan 35 negara lainnya abstein.
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)