Monte Carlo – Mengakhiri musim balap MotoGP 2017 dengan finis di posisi kesembilan klasemen akhir, membuat pembalap Tim LCR Honda, Cal Crutchlow, merasa kecewa. Pasalnya, Crutchlow memiliki ekspektasi untuk bisa mendapatkan hasil yang lebih baik.
Performa Crutchlow di sepanjang musim 2017 disebutnya biasa-biasa saja, tak memiliki keistimewaan atau kejutan tertentu. Hal tersbeut tentunya berbeda dengan musim 2016, di mana pembalap berkebangsaan Inggris itu mampu dua kali memenangkan balapan.
Di musim lalu, Crutchlow menuai kemenangan saat mentas di Republik Ceko dan Australia, serta mengakhiri musim di posisi ketujuh. Sementara musim ini, pembalap 32 tahun itu hanya satu kali menginjakkan kaki di atas podium, yakni saat balapan di Argentina. Itu pun hanya menempati posisi ketiga.
Selepas balapan di Argentina tersebut, pada seri-seri berikutnya Crutchlow lebih sering menyudahi balapan dengan finis di posisi keempat dan kelima. Meski posisi tersebut tak bisa dikatakan buruk, namun Crutchlow menginginkan adanya peningkatan dalam karier balapnya.
Alih-alih tampil lebih baik, Crutchlow justru menjadi lebih buruk. Pada awalnya, mantan pembalap Tim Ducati itu mengharapkan bisa beberapa kali naik ke atas podium, namun kenyataannya adalah hanya satu kali.
“Saya akan mengatakan standar. Saya mengalami musim yang standar. Jika Anda melihat pada hasil, saya banyak mendapat posisi keempat, yang mana itu membuat Anda kesal, karena Anda ingin berada di podium,” jelas Crutchlow sebagaimana diberitakan Crash pada Kamis (21/12/2017).
“Meskipun posisi keempat merupakan hasil yang bagus di MotoGP, saya pulang ke rumah dengan lebih kesal karena finis di urutan keempat ketimbang kelima. Posisi empat adalah satu langkah lagi menuju podium,” lanjut Crutchlow. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)