Jakarta – Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) kali ini memutuskan bahwa organisasi tidak akan mengkuti perayaan Natal yang diusulkan Pemprov DKI Jakarta di Monumen Nasional.
Manuel Raintung selaku Ketua PGI Jakarta mengatakan bahwa dalam tradisi perayaan natal, tidak pernah dilakukan di ruang terbuka.
Saat melakukan konferensi pers di Grha Oikaoumene PGI, dirinya berujar bahwa “Ada perayaan bersama natal terbuka bersama-sama kami respon baik. Tapi tradisi Natal bagi Kristen belum pernah dirayakan di area terbuka,”
“Kami berharap tidak ada kelompok-kelompok yang atas nama kelompok politis untuk mengorganisir kegiatan natal bersama jadi biar ini diserahkan pada gereja,” lanjutnya.
“Kami mau Monas ini dijaga dipelihara. Monas justru menjadi monumen yang bisa memperkokoh kehidupan bersama,” ujarnya.
“Kalau selama ini Monas digunakan kelompok tertentu tidak apa. Kita tidak masalahkan tapi jangan sampai sebuah peringatan keagamaan seperti Kristen ini dalam tanda petik dipaksakan diadakan di Monas.”
Mengenai organisasi kegerejaan lainnya terhadap sikap ini, ia mengaku tidak mengetahui, ia hanya mengatakan, dari tujuh organisasi kegerejaan di Jakarta, baru PGI yang mengambil sikap tidak ikut serta perayaan Natal di Monas.
“Sebenernya lembaga Gereja di Jakarta semua sudah ikut menyampaikan pendapatnya bahwa tidak diadakan outdoor. Tapi baru kami yang bersikap,” katanya.
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)