Jakarta – Kali ini sedang mewabah penyakit Difteri, dimana infeksi ini terjadi lantaran disebabkan oleh Corynebacterium diphtheria yang berupa bakteri aerobik, gram positif dan berbentuk basil.
Nah kali ini dr Nurul Iman Nilan Sari SpA selaku Dokter Spesiali Anak RS Premier Jatinegara menjelaskan bahwa ternyata ada tiga tipe utama bakteri penyebab difteri.
Saat ditemui Tempo.co, dr Nurul mengatakan bahwa “Ada tiga tipe bakteri penyebab Difter, yaitu Gravis, Intermedius dan Mitis,”
Kuman tersebut ditularkan melalui droplet (percikan air liur) atau bahan muntahan dari pasien yang dibawa oleh partikel debu.
Usai terkena paparan kuman tersebut, tentu saja akan memiliki tanda-tanda awal. Paling sering ialah terbentuknya pseudomembran di kulit dan atau mukosa. Pseudomembran adalah lapisan tipis berwarna putih keabu abuan yang timbul terutama di daerah mukosa hidung, mulut sampai tenggorokan.
Difteri dapat terjadi di daerah hidung, tonsil-faring, laring, kulit, vagina, konjungtiva (lapisan tipis yang berada di mata yang berguna melindungi sklera atau area putih dari mata), dan telinga.
Di antara tiga jenis bakteri penyebab difteri tersebut, tipe gravis disebut sebagai paling berbahaya karena menyebabkan gejala berat hingga kematian. “Gravis ini dapat menghasilkan eksotoksin yang menyebar invasif baik lokal maupun sistemik,” kata Nurul.
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)