Jakarta – Mantan komandan pasukan etnis Bosnia Kroasia saat terjadi Perang Bosnia 1992-1995, Slobodan Praljak, tiba-tiba berdiri dan meminum racun yang dibawanya ketika hakim membacakan berkas putusannya.
Slobodan Praljak, disidang sebagai penjahat perang di Pengadilan Kriminal untuk Kejahatan Perang Yugoslavia (ICTY) pada Rabu (29/11/2019) yang diinisiasi PBB di Hague, Belanda.
Dilansir dari Aljazeera, Kamis (30/11/2017), Praljak bersama 6 tokoh lainnya didakwa terlibat dalam pembantaian dan pengusiran warga Muslim Bosnia pada tahun 1990-an lalu.
Saat hakim Carmel Agius sedang membacakan keseluruhan berkas putusannya, Praljak yang kini berusia 72 tahun tiba-tiba berdiri dan berseru bahwa dirinya bukan penjahat perang sambil meminum racun dari botol kecil yang sepertinya sudah sejak tadi ia bawa.
“Aku, Slobodan Praljak, menolak putusan ini. Aku bukanlah seorang penjahat perang. Aku bukan penjahat perang, aku bukan penjahat perang,” katanya.
“Aku bukan penjahat perang. Apa yang kuminum ini adalah racun,” serunya.
Mendengar hal itu, majelis hakim langsung terdiam dan menghentikan pembacaan berkas putusan, serta memerintahkan tim medis memberikan pertolongan.
Al Jazeera melaporkan, Praljak tewas setelah mendapatkan perawatan.
(samsul arifin – www.harianindo.com)