Sosiolog Ini Salahkan Jokowi Terkait Semrawutnya Tanah Abang

Jakarta – Sosiolog Universitas Ibnu Chaldun Jakarta, Musni Umar mengatakan bahwa kondisi semrawutnya para PKL saat ini merupakan kesalahan Joko Widodo yang dulu pernah menjabat sebagai sebagai Gubernur DKI Jakarta tahun 2013 silam.

Pasalnya Musni mengaku bahwa telah melakukan penelitian di Tanah Abang. Berdasarkan hasil penelitian yang dia peroleh, penataan yang pernah dilakukan Jokowi dulu sudah gagal sehingga kondisi Tanah Abang saat ini bukanlah kesalahan dari Gubernur DKI yang sekarang, Anies Baswedan.

“Faktanya penggusuran yang dilakukan Jokowi tahun 2013 sejatinya gagal, karena PKL kembali berdagang di pinggir jalan, bahu jalan dan trotoar. Sehingga pembeli terpaksa jalan kaki di bahu jalan yang mengakibatkan kendaraan roda dua dan roda empat sulit melintasi kawasan Pasar Tanah Abang alias macet yang luar biasa,” kata Musni, Minggu (26/11/2017).

Baca juga : Sandiaga Uno Berharap LRT Melintas di Tanah Abang

Menurutnya pembeli tidak mau datang ke Pasar Tanah Abang Blok G sehingga kembalinya PKL ke jalan menjadi hal yang tidak dapat dihindarkan.

“Hasil temuan awal tim survei kami, bahwa di Blok G Pasar Tanah Abang, ditemukan fakta sangat logis pembeli tidak mau ke lokasi tersebut karena tidak nyaman. Selain panas, juga sumpek, terkesan kumuh dan gelap, yang sangat berbeda dengan blok lain di Pasar Tanah Abang,” jelasnya.

Musni juga mengatakan bahwa pemerintah mempuyai kewenangan untuk mengelola para PKL sehingga pengelolaan pedagang tidak dikuasai oleh para preman. Menurutnya hal itu pula salah satu alasan penggusuran PKL yang dilakukan oleh Jokowi.
(Muspri-www.harianindo.com)