Harian IndoEnstone – Direktur Renault F1, Cyril Abiteboul, mengaku telah memilih keputusan yang pahit dengan melepaskan kecepatan pada akhir musim demi meningkatkan keandalan pada mobil balap musim 2018-nya.
Tim Reanult
Saat ini Renault telah mengalami serangkaian masalah keandalan dalam beberapa balapan terakhir mereka. Alhasil hal tersebut telah mempengaruhi tim yang menggunakan mesin mereka seperti Red Bull.
Renault sendiri memang memutuskan untuk mengakhiri pengembangan mesin musim 2017 secara dini dengan upaya meningkatkan performa mesin barunya untuk pentas musim 2018. Alhasil Renault dianggap tidak professional karena tidak dapat memberikan mesin terbaik untuk konsumennya.
“Kami tahu bahwa kami berada dalam posisi dimana kami harus mengorbankan sedikit kinerja untuk meningkatkan keandalan,” terang Abiteboul, sebagaimana diberitakan Sportsmole, Rabu (22/11/2017).
“Ini bukan situasi yang bagus untuk masuk ke dalam balapan. Jadi menurut kami ini adalah keputusan yang pahit, karena sebenarnya terdapat banyak potensi di dalam balapan,” lanjutnya.
Kami hanya perlu memastikan hal itu tidak terjadi lagi dan kami harus memilih antara performa dan keandalan. Jika kami ingin balapan di F1, maka kami membutuhkan keduanya,” tuntasnya. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)
