Jakarta – Jengkol merupakan salah satu bahan makanan merakyat yang sering digunakan oleh ibu rumah tangga untuk melengkapi lauk sehari-hari.
Namun demikian, banyak masyarakat yang keliru dalam mengolah jengkol sehingga rasanya menjadi sedikit pahit dan dapat menyebabkan ‘mabuk jengkol’.
Menurut Dwi Kartika, salah satu pakar pengolahan jengkol mengatakan, pengolahan awal jengkol menjadi kunci kelezatan jengkol ketika dinikmati.
Salah satu penyebab jengkol terasa aneh yakni masih adanya kulit jengkol yang tidak terbuang, dan tidak tercuci dengan bersih.
“Kulit harus terkelupas semua, jangan ada lapisan tersisa,” ujar Dwi Kartika di sela-sela Festival Jengkol Indonesia, di Bellanova Country Mall, Sabtu (17/11/2017).
Sedangkan menurut Chef Leo Gendro dari Asosiasi Chef Indonesia (ICA) saat ditemui di acara yang sama mengungkapkan, jengkol juga bisa direndam di air bekas cucian beras selama semalaman untuk menghilangkan aroma khas jengkol.
“Setelah semalaman, teknik memasaknya juga harus benar, biasakan direbus dengan bumbu yang lama. Juga menggunakan api kecil, agar meresap sempurna,” ungkap Leo.
Dwi Kartika menambahkan, aroma jengkol juga dapat dihilangkan dengan cara merebusnya dahulu dengan kopi selama kurang klebih satu jam.
“Sebelum dimasak dengan bumbu, coba rebus dulu dengan kopi bubuk tanpa gula. Satu jam saja dengan api kecil, nanti aromanya lumayan ternetralisir,” terang Dwi.
Selain itu, penggunaan rempah yang beraroma kuat, seperti bawang putih yang ditumbuk terlebih dulu, atau jahe, juga sangat membantu mengurangi aroma jengkol.
(samsul arifin – www.harianindo.com)