Jepang – Toyota Motor Corp rencananya akan memperkenalkan kendaraan listrik di China dan India pada 2020 mendatang, hal ini mempercepat dorongan ke mobil bertenaga baterai di tengah ketatnya peraturan lingkungan.
Kepala operasi perusahaan di China, Hiroji Onishi mengatakan bahwa Toyota telah menandatangani kesepakatan dengan Suzuki Motor Crop, pada hari yang sama untuk menerima EV dari Peter yang lebih kecil untuk pasar India. Meski Suzuki saat ini tak menjual EV.
“Sedikit terlambat dalam mengejar EVS, bahkan saat mobil saingannya terburu-buru merambah ke segmen lain,” ungkap Presiden Toyota Akio Toyoda pada September lalu.
Sementara, China berencana untuk memperkenalkan kebijakan cap-and-trade terkait dengan nol dan rendah emisi kendaraan dari 2019. India sendiri menargetkan akan menjual mobil listrik pada 2030.
“Untuk menanggapi secara komprehensif permintaan EVS yang meluas di China, kami mempertimbangkan untuk memiliki mitra joint-venture kami untuk EVs. Kami juga akan terus mengembangkan setiap aspek dari apa yang didefinisikan China sebagai kendaraan energi baru, termasuk hibrida plug-in dan kendaraan sel bahan bakar,” kata Onishi.
Sebagaimana diberitakan Bloomberg pada Sabtu (18/11/2017), untuk memenuhi syarat agar mendapatkan poin berdasarkan proposal China, kendaraan harus dibuat secara lokal. Namun, Toyota menolak berkomentar mengenai di mana EV dan komponen lainnya akan diproduksi.
Dalam perjanjian dengan Suzuki, Toyota memberikan dukungan teknis, sementara Suzuki akan memproduksi kendaraan dan persediaan beberapa komponen lainya di India. Keduanya juga akan melakukan studi tentang kegiatan yang bertujuan mempopulerkan EV di negara tersebut, yang ditetapkan untuk menjadi pasar mobil terbesar ketiga di dunia pada 2020.