Jakarta – Kebenaran peristiwa kecelakaan yang menimpa Ketua DPR Setya Novanto hingga saat ini masih simpang siur, termasuk mengapa mobil bisa sampai menabrak tiang lampu penerangan jalan dalam kecelakaan tunggal.
Terkait peristiwa ini, pihak kepolisian hingga saat ini masih menyelidiki dengan meminta keterangan saksi, yakni sang pengemudi Hilman Mattauch yang saat ini telah menjadi tersangka dan ajudan Setya Novanto, Reza.
Saat kejadian, Hilman dan Reza yang duduk di bangku depan tidak mengalami luka, sedangkan Novanto yang duduk di baris kedua mengalami luka dan harus dilarikan ke Rumah Sakit Permata Hijau.
Selain melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa saksi, polisi juga sedang mencari CCTV yang merekam peristiwa kecelakaan tersebut dan melakukan analisa dengan menggunakan peralatan Traffic Accident Analysis (TAA).
Menurut keterangan Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Budiyanto, dengan menggunakan TAA tersebut polisi dapat menganalisa dan mengetahui ringkasan kejadian yang sebenarnya.
“Dengan TAA ini akan kelihatan mulai dari sebelum, saat, sampai setelah kejadian, kecepatanya juga bisa terlihat,” kata Budiyanto kepada wartawan di Jakarta, Jumat (17/11/2017).
“Dengan alat ini kita bisa merekontruksi kejadian tadi dan bisa dilihat secara tiga dimensi (3D), dari atas, bawah, maupun samping. Ini akan mempermudah kita untuk melakukan penafsiran,” tambahnya.
Selain itu, polisi juga berkoordinasi dengan pihak Toyota untuk mengetahui secara pasti terkait mekanisme kendaraan Toyota Fortuner yang dikendarai. Hasil investigasi dari Toyota Astra Motor (TAM) akan digabungkan dengan hasil penyelidikan polisi.
Menurut General Repair Service Manager TAM Iwan Abdurahman mengatakan, pihak Toyota hanya fokus kepada pemeriksaan teknis kendaraan, termasuk mengapa airbag tidak mengembang saat terjadinya kecelakaan.
“Kami fokus ke airbag, lalu faktor kenapa mobil bisa belok ke kanan. Karena ini katanya masuk dalam kategori kecelakan tunggal kan, artinya kenapa mobil saat sedang berjalan tiba-tiba bisa belok, itu akan kami pelajari,” ucap Iwan saat dihubungi, Jumat (17/11/2017).
(samsul arifin – www.harianindo.com)