Harian IndoJakarta – Fahri Hamzah akhirnya angkat suara dengan merasa tak terima terhadap sikap KPK yang hendak memanggil paksa Setya Novanto. Semalam KPK mendatangi kediaman Novanto namun yang bersangkutan tak ada dirumah dan hingga saat ini belum diketahui keberadaannya.
Saat dikonfirmasi, Fahri mengirim pesan singkat yang berisi “Kalau ada yang berani jemput paksa Setya Novanto, itu pasti perintah datang dari orang kuat di negara ini, sehingga aparat kepolisian khususnya mau saja ikut-ikutan merusak lembaga negara,”
“Saya mendengar ada rumor tapi saya tidak percaya. Saya tidak percaya bahwa kita semua sudah gila,” kata Fahri.
Dirinya juga memiliki penilaian bahwa terdapat permainan politik yang tengah dimainkan oleh KPK. Dalam hal ini, yang menjadi target adalah Partai Golkar demi kepentingan Pemilu 2019.
“Keterlibatan KPK dalam gerakan politik mentarget Setya Novanto akan menghancurkan seluruh bangunan negara hukum kita. Presiden Jokowi harus bertanggungjawab apabila hal itu terjadi,” tegas Fahri.
KPK sudah dua kali menetapkan tersangka Setya Novanto dalam kasus korupsi proyek e-KTP. KPK telah memanggil 11 kali Novanto, dalam pemanggilan itu hanya tiga kali yang dipenuhi oleh mantan Bendum Golkar tersebut.
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)
