Harian IndoRiyadh – Arab Saudi membekukan lebih dari 1.200 rekening bank milik sejumlah orang maupun perusahaan yang diduga terlibat kasus korupsi. Bahkan jumlah rekening bank yang dibekukan akan bertambah setelah pemerintah Kerajaan Arab Saudi gencar melakukan perang terhadap kejahatan korupsi.
Sedikitnya 11 pangeran,seorang taipan Saudi, Al-Waleed bin Talal, 4 menteri, dan 10 mantan menteri ditangkap pekan lalu. Mereka dituduh melakukan korupsi, suap, dan pencucian uang publik untuk kepentingana dir sendiri.
Selain menutup rekening bank mereka, aparat penegak hukum Saudi pada Sabtu lalu mengeluarkan dekrit yang melarang semua tersangka untuk terbang ke luar negeri. Mereka tidak mendapat izin terbang dengan menggunakan pesawat pribadi.
Komisi anti-korupsi Saudi berwenang menyita kekayaan para tersangka sebelum hasil penyelidikan atas kasus korupsi diketahui.
Menyaksikan langkah keras Saudi terhadap para tersangka koruptor, Amerika Serikat mendesak Saudi untuk bertindak adil dan transparatn dalam menangani kasus ini.
Baca juga: AS Imbau Cina Segera Akhiri Kerja Sama Ekonomi dengan Korut
“Kami terus mendukung aparat Saudi untuk menuntut orang-orang yang mereka yakini telah melakukan korupsi, kami harapkan mereka melakukannya dengan bersikap adil dan transparan,” kata Heather Nauert, juru bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat, Selasa, 7 November 2017 seperti dikutip dari Middle East Monitor.
Nauert mengatakan Amerika Serikat telah menerima jaminan dari pemerintah Arab Saudi tentang perlakuan adil dan transparan dalam menangani kasus korupsi, namun sejumlah pejabat Amerika mengatakan kepada sejumlah jurnalis bahwa Nauert salah ucap karena di negara itu tidak ada jaminan seperti itu. Arab Saudi tidak akan mendiskusikan kasus seperti itu ke publik. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)
