Jakarta – Komite Anti Korupsi Arab Saudi yang dipimpin langsung oleh Putera Mahkota Kerajaan Arab Saudi, Mohammed bin Salman, pada hari Sabtu (4/11/2017), hanya dalam beberapa jam setelah dibentuk, langsung melakukan penangkapan terhadap 11 orang pangeran dan 4 orang menteri.
Di antara mereka yang ditangkap yakni, Pangeran Alwaleed bin Talal, salah satu orang terkaya di dunia, serta Panglima Tentara Arab Saudi Mutaib bin Abdullah.
Sejumlah analis dan pengamat lantas menilai penangkapan yang dilakukan oleh Pangeran Mohammed bin Salman ini hanyalah drama untuk mengamankan kekuasaannya sebagai Putera Mahkota sebelum dirinya naik tahta menggantikan Raja Salman yang telah berusia 81 tahun.
Mirip dengan jalan cerita film serial “Game of Thrones” yang tayang di HBO, dimana film itu menceritakan intrik dan strategi untuk saling menjatuhkan demi kekuasaan.
“Langkah yang dilakukan Putera Mahkota itu mencerminkan perubahan politik dalam Kerajaan Arab Saudi. Mohammed memperlihatkan ingin mengubah pola politik yang sudah ada di keluarga kerajaan selama ini,” kata Ekonom RBC Capital Markets, Helima Croft, seperti dikutip dari CNBC, Senin (6/11/2017).
“Para pendukung Mohammed bersikeras penangkapan yang dilakukan Sabtu lalu sama sekali tidak ada hubungannya dengan konsolidasi kekuasaan, tapi murni untuk memberantas korupsi. Namun dari yang terlihat secara kasat mata tidak seperti itu, apalagi setelah Mutaib ditangkap,” tambahnya.
(samsul arifin – www.harianindo.com)