Jakarta – Rumor yang mengatakan bahwa SMK Attholibiyah mengajarkan radikalisme dan kekerasan, langsung disanggah oleh Habib Sholeh selaku Ketua Yayasan Attholibiyah.
Habib Sholeh mengatakan bahwa “Saya kira, sekolah ini jauh dari apa yang dituduhkan. Kami tidak pernah mengajarkan radikalisme,” kata Habib Sholeh.
“Keluarga kami itu NU tulen. Kita semua tahu, kalau NU itu benteng NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). Jadi tidak mungkin sekolah yang kami kelola mengajarkan yang tidak-tidak,” lanjutnya.
“Kami dari pengelola terus terang ingin menjaga anak-anak yang sudah dititipkan orang tua mereka. Jangan sampai mereka itu berpacaran, maksiat dan sebagainya,” jelas dia.
Sedangkan hal senada diungkapkan oleh Umi Ma’ani selaku pengawas sekolah Attholibiyah yang mengatakan bahwa, “Kalau saya setiap malam, siang saya biasa hidup bareng-bareng sama santri. Kalau malam ketakutan anak jaman sekarang. Karena walaupun dijaga saja bisa meleset. Makanya itu jadi tanggung jawab dunia akherat kami. Nah, setelah pakai cadar kami sudah tidak pusing, lebih tenang.”
(Ikhsan Djuhandar – www.harianindo.com)