Jakarta – Puluhan massa buruh yang berada di bawah naungan Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) menggelar aksi demontrasi dan burkumpul memenuhi gerbang tengah Balai Kota DKI Jakarta semenjak pukul 11.00 WIB. Massa terhenti di sana lantaran tidak diperbolehkan masuk.
Mereka menuntut upah minimum dinaikkan menjadi Rp 7 juta. Pasalnya mereka menagih janji Anies-Sandi semasa kampanye mereka untuk menaikkkan UMP menjadi Rp 7 juta.
“Saya yakin gubernur kita menepat janji kampanyenya, katanya upah minimal Rp 7 juta. Kita harap itu terealisasi,” kata Ketua Konfederasi Serikat Buruh Kamiparho, Alson Naibaho, Rabu (18/10/2017).
Aksi yang sengaja mereka gelar ini juga bertepatan dengan bulan penetapan UMP. Oleh karena itu para massa segera mendesak Anies-Sandi untuk segerap menetapkan UMP yang baru.
Baca juga : Anies Bakal Benahi Alur Pengaduan Warga di Balai Kota
Alson selaku orator juga mengatakan bahwa telah melakukan survei perihak upah layak dan hasil yang mereka peroleh mencapai angka Rp 4.152.289 sebagai upah minimal buruh.
Alson bersama dengan sejumlah buruh yang melakukan aksi itu merasa yakin bahwa gubernur mereka yang baru akan mau mendengarkan aspirasi mereka. Alson menilai bahwasanya Anies merupakan tokoh yang bisa memahami kaum buruh dan tidak seperti Menteri Ketenagakerjaan.
“Kita bersyukur memiliki gubernur yang ingin mensejahterakan buruh. Kami buruh datang menagih janji bapak. Ini memasuki bulan-bulan penetapan upah minimum,” jelasnya.
(Muspri-www.harianindo.com)